Kelelawar Penghisap Darah Mulai Incar Manusia
Kawasan penyebaran kelelawar penghisap darah terus meluas akibat perubahan iklim.
Seorang remaja asal Meksiko menjadi orang pertama di Amerika Serikat
yang tewas akibat kelelawar penghisap darah. Yang mengkhawatirkan,
Centers for Disease Control (CDC) menyebutkan bahwa kelelawar itu
kemungkinan akan menyebar ke seluruh negeri.
Pekerja migran
berusia 19 tahun itu terkena rabies akibat digigit kelelawar di bagian
tumitnya, 15 Juli 2010 lalu. Ia digigit di Michoacan, 10 hari sebelum
berangkat ke Amerika Serikat untuk bekerja di pabrik gula, di Louisiana.
“Kasus ini merupakan kasus pertama di mana manusia tewas akibat
gigitan dan terkena virus rabies yang ditularkan oleh kelelawar
penghisap darah di Amerika Serikat,” sebut laporan CDC, seperti dikutip
dari Fox News, 15 Agustus 2011.
Dilaporkan, remaja itu
jatuh sakit dua minggu setelah digigit karena tidak diberi vaksinasi
rabies. Ia sendiri pergi berobat dengan keluhan sakit di bahu,
kelelahan, gangguan di mata kiri, dan mati rasa di lengan kiri. Selain
itu, ia juga mengalami masalah pernafasan dan panas tinggi.
Pada
20 Agustus, ia secara resmi didiagnosa menderita rabies. Dari penelitian
terhadap jaringan otak setelah kematiannya, dikonfirmasikan bahwa
penyebabnya adalah varian virus rabies yang disebarkan oleh kelelawar
penghisap darah.
Meski kelelawar jenis ini umumnya ditemukan di
Meksiko, Brazil, Chile, dan Argentina, namun dari penelitian, kawasan
penyebaran hewan ini terus meluas akibat perubahan iklim.
“Meluasnya
penyebaran kelelawar penghisap darah ke kawasan Amerika Serikat
kemungkinan akan memicu meningkatnya serangan hewan ini terhadap manusia
dan hewan, termasuk hewan peliharaan, ternak, dan hewan liar,” sebut
CDC.
Selain itu, CDC menyebutkan, kelelawar ini juga akan
mengubah dinamika dan ekologi virus rabies di kawasan selatan Amerika
Serikat.
sumber : http://teknologi.vivanews.com/news/read/240707-kelelawar-penghisap-darah-mulai-incar-manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar