Mungkin ada yang baru tau juga ya seperti aku kalo ada Daun Kentut hehehe...
Daun Kentut. Ya, demikian kebanyakan orang menyebutnya. Dari namanya kita bisa mengira-ira kenapa tanaman bernama latin Paederia scandens ini beken dengan nama Daun Kentut, yang jelas bukan karena daun itu bisa kentut.
Daun kentut kerapkali terpinggirkan dari perhatian masyarakat karena baunya yang busuk, persis seperti (maaf) kentut manusia. Anak-anak kecil biasa menggunakan daun kentut untuk mengerjai teman sepermainannya. Mau tau caranya?
Ambil beberapa helai daun kentut lalu diremas-remas dan masukkan ke
dalam plastik yang sudah ditiup. Setelah itu tepuklah plastik hingga
meletus dan dijamin bau kentut akan menyebar di seluruh penjuru ruangan.
(Please, don’t try this at home !)
Ya, itulah daun kentut yang selama ini bagi anak-anak lekat dengan
image sebagai piranti iseng berbasis herbal. Tapi tahukah Anda bahwa
ternyata daun kentut menyimpan rahasia berupa khasiat yang menakjubkan?
Sadarkah Anda bahwa daun kentut dapat kita perlakukan secara lebih
bermartabat? Mari kita bongkar sekelumit rahasia yang ada pada daun
kentut ini.
Daun kentut merupakan herba tahunan yang berbatang memanjat.
Panjangnya bisa mencapai 5 meter dengan pangkal berkayu. Masyarakat
Sunda mengenal daun kentut dengan nama daun sembukan. Mereka biasa
mengkonsumsi sebagai lalapan. Sementara di masyarakat Jawa, biasa
dimasak menjadi bothok (ingat, bukan botox).
Daun kentut tumbuh secara liar di tanah terbuka seperti lapangan,
semak-semak atau di pinggir-pinggir sungai. Tak jarang pula orang
memeliharanya dengan cara dirambatkan di pagar-pagar. Maka tak heran,
daun kentut seringkali tersentuh tangan-tangan jahil anak-anak dan
digunakan untuk keisengan mereka.
Efek Farmakologis dan Sifat Kimiawi
Meski berbau busuk, daun kentut memiliki rasa yang manis, namun
kemudian terasa agak pahit dan akhirnya netral tak berasa. Daun kentut
memiliki efek anti rematik, analgesik (penghilang nyeri), meluruhkan
kentut (maklum namanya juga daun kentut), berkhasiat pula untuk
meluruhkan kencing dan dahak. Daun kentut bisa disajikan dalam bentuk
sayur dan disuapkan pada anak-anak untuk menambah nafsu makan. Daun ini
juga mempunyai efek detoksifikasi, antibiotik, antitusif, pereda kejang
dan anti radang.
Kandungan Kimia
Pada batang dan daun tanaman daun kentut, memiliki beberapa kandungan
kimia antara lain : gama-sitosterol, deacetylasperuloside,
asperuloside, arbutin, paederosid, dan scandoside, oleanolic acid dan
paederosidic acid.
Bagian yang Digunakan
Akar dan herba daun kentut dapat digunakan sebagai terapi pengobatan
herbal. Setelah dibersihkan, jemur daun kentut dan simpan di tempat yang
kering. Gunakan bilamana perlu.
Berikut ini beberapa contoh penggunaan daun kentut untuk pengobatan tradisional.
1. Perut Kembung
Siapkan 15-60 gr daun kentut yang masih segar. Cuci bersih dan tumbuk
hingga menjadi seperti bubur. Masuk secangkir air masak dan 1 atau 2
sendok teh garam lalu diaduk merata dan disaring. Air hasil saringan
diminum sebelum makan.
2. Kulit Gatal, Eksim
Ambil batang dan daun kentut yang masih segar lalu cuci dan giling halus. Tempelkan pada bagian yang gatal-gatal.
3. Perut Mulas Akibat Masuk Angin
Buatlah sayur berbahan 25 lembar daun kentut. Atau bisa juga dikukus
dan dikonsumsi sebagai lalapan. Untuk pengobatan luar, layukan daun di
atas api lalu tempelkan di perut. Agar tidak mudah lepas, bisa diikat
dengan selendang atau kain.
4. Mata Bengkak dan Terasa Panas
Rebus sampai mendidih daun kentut yang telah dicuci bersih. Penderita
lalu duduk di atas uap daun kentut tadi. Bilamana air rebusan sudah
menghangat, ambil daunnya dan bungkus dengan kain lalu tempelkan di atas
mata yang bengkak. Ganti dengan kompres baru bila daun sudah menjadi
dingin.
sumber : http://sirupgurah.com/rahasia-di-balik-bau-busuk-daun-kentut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar