Minggu, 09 Oktober 2011
Pilih Mana, Kiwi atau Jeruk?
Anda mungkin berpikir jeruk adalah sumber vitamin C tertinggi. Namun, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kandungan vitamin C dalam jeruk kalah dibandingkan kandungan vitamin C dalam kiwi, terutama kiwi kuning (gold).
Kiwi hijau seberat 100 gram mengandung 92,7 mg vitamin C. Kiwi gold mengandung 105,4 mg vitamin C. Sedangkan jeruk dengan berat sama hanya mengandung 53,2 mg vitamin C.
Kiwi mengandung vitamin C tertinggi dibandingkan buah lain seperti, jeruk, pepaya, mangga, dan nenas. "Kiwi mengandung vitamin C dua kali lipat dibandingkan jeruk sehingga lebih efektif melindungi tubuh dari oksidasi," kata ahli gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr Fiastuti Witjaksono, MS Sp.GK.
Berdasar Penelitian University of Otago New Zealand yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition, kiwi tak hanya memiliki kandungan vitamin C tertinggi, tapi juga memiliki kemampuan terserap tubuh lima kali lebih tinggi dibandingkan suplemen vitamin C yang larut dalam air.
Penelitian dilakukan lewat percobaan menggunakan tikus putih. Selama sebulan, satu kelompok tikus diberikan buah kiwi Zespri dalam bentuk gel. Sementara satu kelompok lain diberikan suplemen vitamin C yang dilarutkan dalam air. Hasilnya, kelompok tikus yang diberi gel buah kiwi menunjukkan penyerapan vitamin C lebih efektif. Bahkan, vitamin C yang terserap mampu bertahan lebih lama di dalam tubuh.
Vitamin C
Secara umum, vitamin C bermanfaat melindungi tubuh dari dampak negatif yang ditimbulkan oksidasi. Jika pada logam memicu karat, oksidasi pada tubuh manusia akan melepaskan radikal bebas yang dapat memicu kerusakan DNA, protein, lemak, dan pertumbuhan kanker.
Ada banyak hal yang dapat memicu oksidasi, di antaranya asap rokok, asap kendaraan, asap pabrik, pestisida, dan radiasi ultraviolet. Inilah yang menjadi dasar argumen bahwa masyarakat perkotaan dengan tingkat paparan polutan tinggi membutuhkan vitamin C sebagai antioksidan berdosis lebih tinggi.
Dalam kondisi normal, kebutuhan vitamin C dalam tubuh sekitar 45 mg. Kebutuhan untuk wanita hamil naik menjadi 60 mg, dan wanita menyusui 85 mg. Sementara mereka yang sering terpapar asap kendaraan, asap rokok, stres, kurang tidur, dan yang baru sembuh dari sakit membutuhkan vitamin C setidaknya 100 mg per hari.
Selain antioksidan, vitamin C juga berperan sebagai kofaktor untuk pembentukan kolagen dan berbagai hormon, peningkat sistem kekebalan tubuh, serta mencegah berbagai penyakit. “Seluruh sel dan organ tubuh membutuhkan vitamin C yang tinggi agar bisa berfungsi optimal dan menjaga tubuh dari infeksi dan penyakit,” kata Dr Fiastuti.
Dr Fiastuti menyarankan pemenuhan kebutuhan vitamin melalui konsumsi buah daripada suplemen. Selain penyerapannya lebih tinggi, buah juga mengandung nutrisi lain yang bermanfaat bagi kesehatan. "Kelebihan lain mengonsumsi vitamin C dari buah adalah bisa sekaligus mendapatkan serat serta sumber nutrisi lain seperti asam folat, zinc, magnesium, dan potasium."
Dengan kandungan vitamin C tertinggi, kiwi bisa menjadi pilihan di antara sederet buah-buahan dan sayuran yang ada. Buah andalan Selandia Baru ini memiliki indeks glikemik rendah, yang tidak cepat menaikkan kadar gula darah, sehingga aman untuk penderita diabetes.
Keunggulan kiwi diperkuat dengan penelitian Rutgers University di New Jersey yang menyatakan, kiwi memiliki kepadatan nutrisi (nutrient density) tertinggi dibandingkan semua buah segar lain. Kepadatan nutrisi adalah metode yang digunakan para ahli untuk menilai kualitas gizi bahan makanan. Semakin tinggi nilai gizi makanan, maka kualitas makanan semakin baik.
Lewat buku berjudul 'The 150 Healthiest Foods on Earth', pakar nutrisi Dr Jonny Bowden pun tak ragu memasukkan kiwi dalam daftar 150 makanan tersehat di dunia. "Kiwi adalah salah satu makanan penyembuh yang tak bisa diremehkan," kata Bowden di laman Live Strong.
sumber : http://kosmo.vivanews.com/news/read/236664-pilih-mana--kiwi-atau-jeruk
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar